Dan di saat aku rapuh dalam lelahku.
Maka kamu adalah satu-satunya teman yang selalu mengertiku.
Aku yang munkin mati dan terkubur dalam bisu.
Tertatih ku melangkah dalam rapuh.
Sosok sepertimu yangku damba sahabat
Pegang erat langkahku, dalam langkah hebatmu.
Aku di sini tak akan pernah sempurna.
tatapan mata tajam menembus sum-sum tulangku
Serapuh-rapuhnya hati, masih saja ada sisa tenaga tuk mendambamu.
Satu-satunya hati yang sempurnah untuk memapahku.
Tak hanya nama yang kukenal sebagai seorang yang ku sebut di lidah.
kau terlahir sebagai penyempurnaku, membasuh noda-nodaku.
Pelitaku ketikaku rapuh yaa sahabat...!!
Ppenopangku di kala ku jatuh yaa Sahabat...!!!
Kekuatanku dalam rapuhku yaa Sahabat...!!
Pelengkap untuk Kesempurnaanku yaa Sahabat...!!!
Kini kutahu tuhanmenciptakan bintang-gemintang
Tak lain untuk menemani sang bulan.
Begitu pula awan yang senantiasa Ia ciptakan.
Tak lain untuk membingkai si langit mungilnya.
Sahabat........ Sahabat......... Sahabat.......
Sahabat, ijinkanlah kugauli jati dirimu.
Sahabat, sungguh kau kebutuhan dalam jiwaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar