Sabtu, 19 April 2014

Sang Pendosa

[karya: Ir Tuhepaly]


Hawa dingin lembut tertiup angin namun tajam menusuk kulit
Tiap hembusnya mampu patahkan satu pilar keyakinan
Sang alam resah namun bungkam mampu heningkan cerita pahit
Itu cerita yang dicaci oleh angin dan dihempaskan oleh zaman

Entah apa yang membuat merpati dan gagak itu tampak bercengkrama di tengah gurun
Yang kutahu itu tandus…..,, gersang…..,, dan tidak hijau…..,,
Lebih baik jika aku juga di sana walau terik sekalipun
Lebih baik berdiri dengan hamparan kejam dan berwibawa daripada merangkak di tengah lumpur yang hina itu

Cerita itu pahit namun indah jika mampu dimengerti
Bahkan tak perlu lagi tuk dengarkan senandung tentang awan hitam atau cerita tentang si miskin yang sombong
Ini cukup sederhana, tentang sang pendosa yang punya hati
Tentang hati yang mampu berpikir tentang keagungan hidup dan kematian yang sombong

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar