Rabu, 10 Juli 2013

Senyuman dari sebrang


cipt: H. Kusuma Dj.



di pucuk ombak kududuk menatapmu

aku terus menikmati senyum itu

seolah kau melambaikan tanganmu kepadaku

dan terus melambai memanggilku

seolah aku terikat pada bibir lugumu....



        dalam baris-baris waktu aku menanti hadirmu

        mengajakmu menari bersama nyanyian si ombak 

        kita kan bertualang hingga lelah dan terlelap dalam satu sampan

        

maka ijinkanlah aku menikmati senyum indahmu dinda

sampai aku terhanyut nanti, hingga terdampar dalam pelukanmu kelak

tak perlu dikau gelisah menanti hadirku

karena kutahu ketika aku tersadar pada suatu subuh

teriring suaramu menabuh gedang telingaku... mengusap kelopak mataku....

seolah kau mengajakku berdendang bersama irama gendangmu

terus berdendang bersamamu....



        ku nikmati helaan nafasku bersama rona indahmu dalam setiap kedipanku

        aku melihat mentari seolah diciptakan semata hanya untukmu

        menyinarimu denagn hanya berbagi cahyanya untukmu seorang

        tak peduli apa yang akan terjadi kalak

        kau tampak begitu sempurna dalam mata dan hatiku




Jumat, 28 Juni 2013

KECEWA


Cipta: H. Kusuma DJ.




Kepingan hati yang kupungut dalam dukaku
Tak seperih goresan yang pernah kau buat
Ketika aku harus bersasksi akan tingkahmu
Meliahatmu adalah siksa dalam batinku
Tangis-tangis jiwa, membuat ikatan ini semakin rapuh
Sampai pada hati yang tersudut bisu

Dan kini kutahu siapa sosok dibalik paras indahmu
Sungguh kusesali pertemuan kita dulu
Tak perlu kusalahkan waktu
Tak juga kusalahkan keadaan
Yang membawa kita pada pertemuan itu
Sampai pada suatu senja aku berharap
Harapan sang hati untuk lebih dulu beranjak
Berpisah dengan hidup yang seolah tak pernah adil untukku
Doa-doa hati yang kulontarkan untuk mereka
Berharap suatu waktu kau akan sedar akan ulahmu
Dan kini pisah satu-satunya kata yang layak untukmu

Berat terasa ketika hati harus merindukan masa bersamamu
Hingga aku harus menyerah pada keaadan yang merajamku
Seolah terombang sendirian dalam semudra,
Kau biarkan aku dalam sampan tua tanpa dayung dan seutas layar

Yang dapat kutatap hanaya angin dan awan
Yang mengisyaratkan aku harus pulang dengan tangan hampa

Kini yang ku yakini hanyalah satu
Sudut waktu diman aku akan tahu jelas akan cerahnya
Putusan hati untuk terus menapak
Hingga kutemui belahan dunia tanpa nafsu dan rasa
Subuh yang setia menghadirkan fajar dan embun
Seperti pelangi yang selalu hadir setelah langit memendung dan menangis
Namun tak harus berlarut dalam rasa ini
Sampai pada waktunya kuyakini bahwa badai akan segera pamit
Dan pergi menjauhiku....